Mengulas informasi seputar bisnis dan gaya hidup.

Mengenal Attention Deficit Disorder

Pada artikel tentang Kurt Cobain kemarin diceritakan bahwa Kurt Cobain mengidap sindrom ADD. ADD memiliki kepanjangan Attention Deficit Disorder. Lantas, muncul pertanyaan apa sih yang dimaksud dengan ADD?

Baik, berikut adetruna akan coba memberikan sedikit arti dan penjelasan seputar ADD. Attention Deficit Disorder merupakan suatu gejala dimana terjadinya ketidakfokusan pada diri si anak. Oia … ADD sering terjadi —seperti halnya Kurt Cobain—pada pribadi seseorang sejak masa kanak-kanak. Tidak saja sang anak kurang konsenstrasi bahkan sang anak pun berlaku agresif.

Kurt Cobain Muda
Ketika belajar di dalam kelas, seorang yang memiliki gejala ADD senantiasa asyik dengan dunianya, takpernah memerhatikan gurunya saat proses belajar-mengajar. Sang anak hanya bisa fokus sesaat pada suatu hal yang memerlukan daya konsenstrasi. Takpernah serius dalam belajar pun menimpa pada diri sang anak. Bahkan tak mampu menentukan pilihan suatu hal.

Ada pula anak-anak yang mengidap ADD tidak mau berkomunikasi, inginnya menyendiri, ditanya pun akan membisu seribu bahasa. Atau sebaliknya, ada anak-anak pengidap ADD yang agresif dalam berprilaku, baik pada diri seorang anak laki-laki atau pun perempuan. Sehingga, beberapa orang akan salah tafsir, “Kayaknya nih anak nakal!”

Berikut ciri-ciri yang identik pada anak-anak yang memiliki sindrom ADD:
» Takmampu untuk fokus, baik pelajaran sekolah atau terhadap suatu hal yang dia inginkan.

» Tidak pernah berhasil mengerjakan tugas sekolah saat mengerjakannya di rumah.

» Selalu gagal menjadi pendengar yang baik, sebab tidak bisa konsenstrasi. Otomatis tidak mampu menerima pelajaran dengan seksama dan belajar senantiasa menjadi salah satu musuhnya.

» Untuk pekerjaan yang memerlukan cara berpikir, anak yang mengidap ADD akan selalu menghindar bahkan akan berbalik membencinya.

» Lupa adalah kebiasaannya, sering lupa untuk membawa kembali utuh perlengkapan sekolah yang dibawanya sejak dari rumah. Selalu saja ada yang lupa. “Dimana tadi menaruhnya?”

» Selalu gelisah, tidak mau diam, lebih merasa nyaman melakukan aktivitas mengundang bahaya, seperti; menaiki lemari, memanjat pohon, dinding dan lain sebagainya.

» Lebih suka menguasai lingkungan bermainnya, senang menjerit-jerit, dan marah-marah.

» Akan memaksa kepada orang lain agar menuruti kemauannya.

» Tidak mau menuruti perintah dan tidak suka dipaksa-paksa.


quote3Lantas tindakan preventif apa yang harus dilakukan para orangtua?

Sebagai tindakan pencegahan, cobalah memisahkan anak-anak laki-laki yang agresif supaya jauh dengan anak-anak perempuan. Hal ini akan mampu meredam sifat agresor yang ada pada diri si anak.
Dan orangtua pun senantiasa harus mengawasi pola makan anak-anak ADD. Berdasarkan hasil penelitian ilmiah bahwa makanan ringan yang salah bisa menjadi pemicu sindrom ADD.

Langkah konkrit lain yang perlu ditindaklanjuti antara lain:
» Jangan membiarkan anak-anak kita bergaul dengan anak-anak lain yang usianya lebih muda dari anak kita.

» Jauhkan benda-benda berbahaya dari anak-anak ADD.

» Berikan contoh cara berbicara yang baik dan sopan sebab anak-anak ADD cepat tanggap terhadap kata-kata kasar dan tidak sopan.


Berdasarkan hasil penelitian pula, pengidap ADD sudah memilikinya semenjak anak masih berada di dalam kandungan sang ibu. Mengonsumsi obat-obatan yang tidak teratur dan melebihi dosis semasa hamil diduga kuat sebagai penyebab seorang anak mengidap ADD.

Anak-anak ADD memiliki glukosa rendah dibandingkan anak-anak normal. Ini berarti glukosa berperan sangat penting dalam masa pertumbuhan si buah hati. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, berbahagialah anak Indonesia! [SUMBERsumber gambar