Mengulas informasi seputar bisnis dan gaya hidup.

Taman Atap Rumah Go Green

Membaca artikel Diah Sulianto, seorang pakar griya yang sekarang tengah menjadi tim ahli Griya di BNI. Dalam rubrik yang diasuhnya pada koran Kompas, “Menghijaukan Atap Rumah”.
Saya jadi teringat dengan kakak ipar. Kakak ipar saya itu membangun rumah atapnya tidak menggunakan genting. Sejak lima tahun yang lalu, kakak iparku sudah memiliki konsep, “Taman Atap Rumah Go Green”.

taman atap

Rumahnya tiga lantai, pada tingkat teratas rumahnya terdapat halaman seluas bangunan dipenuhi dengan beberapa tanaman. Sangat sesuai dengan artikel edisi, “Menghijaukan Atap Rumah”.

Sebagai bangunan yang menerima panas matahari, atap senantiasa akan meneruskan panasnya ke dalam rumah. Bahkan atap akan menambah suhu lingkungan sebab atap menyimpan panas.

Untuk di perkotaan, kondisi suhu lingkungan ditambah dengan emisi gas buang, begitu pula dengan air condition alias AC. Semua ini menciptakan “pulau panas” yang memiliki suhu lebih tinggi dari area lain di sekitarnya.

Guna menciptakan dampak lain atau berupaya menurunkan suhu lingkungan, maka ada inovasi yang namanya, “Taman Atap Rumah Go Green”. Maksud dari atap rumah go green, yaitu membuat atap sebagai lahan bagi tanaman untuk tumbuh atau biasanya disebut dengan, “taman atap”.

“Taman Atap Rumah Go Green” — Berikut ini tips-nya Diah Sulianto sebagai bekal pengetahuan:
» Tanaman berfotosintesis. Tanaman yang terdapat pada atap rumah yang sengaja ditanam akan menyerap panas matahari yang diterimanya.

Namun, tidak lantas diteruskan masuk pada ruangan di bawahnya. Justru suhu panas itu dimanfaatkan tanaman untuk melakukan proses fotosintesis dan bertumbuh kembang. Sehingga suhu di dalam rumah akan rendah, karena taman atap di atasnya.

» Menyerap air hujan. Bila musim hujan turun, sebagian ari hujan yang turun akan diserap oleh tanaman. Berbeda bila takada tanaman di atas atap, air senantiasa akan langsung turun ke jalan. Bila drainase rusak maka akan menimbulkan genangan air yang mengganggu jalan.

» Hunian Serangga. Tanaman bahkan pepohonan yang tumbuh di taman atap menyediakan hunian bagi serangga. Burung-burung akan menghampiri taman atap kemudian memangsa serangga. Sehingga menciptakan sebuah ekosistem kecil di taman atap. Hal ini sangat membantu ekosistem lingkungan yang skalanya lebih besar.

» Taman atap harus berkonstruksi kuat. Banyak sekali bentuk taman atap. Beragam variasi bisa diciptakan, mulai dari hamparan rumput hingga bertanam sayuran. Nah, apapun bentuknya taman atap harus memiliki konstruksi yang kuat.

Dengan konstruksi yang kuat akan mampu menahan media tanaman yang lumayan berat dan berat tanaman itu sendiri. Bila perlu, konsultasikan masalah kekuatan konstruksi ini kepada arsitek atau kontraktor yang merencanakan rumah Anda.

Demikian artikel tentang “Taman Atap Rumah Go Green”. Selamat berkebun! [] sumber foto