Pesawat Komersial Sukhoi Superjet 100
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, disebutkan bahwa, “Sukhoi Superjet 100 (Bahasa Rusia: Сухой Суперджет 100) adalah sebuah pesawat terbang yang diproduksi oleh Sukhoi.
Pesawat ini merupakan salah satu pesawat terbaru di Rusia dan juga sebagai pesawat penumpang Rusia pertama yang dikembangkan pasca bubarnya Uni Soviet.
Pesawat ini merupakan salah satu pesawat terbaru di Rusia dan juga sebagai pesawat penumpang Rusia pertama yang dikembangkan pasca bubarnya Uni Soviet.
Superjet 100 di pasar internasional bersaing dengan seri pesawat regional Bombardier CRJ dan Embraer E-Jets serta Antonov An-148. Sukhoi Superjet 100 pertama kali mengudara pada 2011 dan didukung sepenuhnya oleh pemerintah Rusia serta disebutkan sebagai salah satu proyek nasional.
Negara pertama yang memesan adalah Armenia melalui maskapai penerbangan nasional, Armavia. Mereka membeli sebanyak 4 unit. Kemudian disusul oleh Aeroflot, maskapai penerbangan nasional Rusia yang memesan sebanyak 50 unit, tiga diantaranya sudah masuk dinas.
Di Indonesia, pesawat ini telah dipesan oleh Kartika Airlines sebanyak 15 unit, dan Sky Aviation, juga sebanyak 15 unit. Pesawat ini ditujukan untuk menggantikan Tupolev Tu-134 dan Yakovlev Yak-42 yang merupakan pesawat peninggalan Soviet yang sering mengalami kecelakaan.
Dilansir dari portal Inilah Jabar, telah jatuh sebuah pesawat jenis Sukhoi dan menewaskan sekitar 15 orang dari 46 awak pesawat yang diantaranya terdapat beberapa wartawan.
“Sedikitnya 15 orang dari 46 penumpang pesawat komersial Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak dikabarkan tewas. Korban tersebut disebutkan ditemukan di Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
Informasi dari Posko SAR di Curug Nangka, Kabupaten Bogor, mengabarkan pihaknya menerima informasi bahwa 15 orang tewas sebagai korban dari kecelakaan yang menimpa pesawat buatan Rusia itu. Korban ditemukan di Cikidang.
Sukhoi Superjet 100 dikabarkan membawa 46 orang penumpang dan sedang menjalani tes terbang. Di antara penumpang, disebutkan pula ada dari kalangan wartawan.”
Manusia boleh berusaha untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan khususnya pesawat komersial Sukhoi Superjet 100, tetapi Tuhan berkehendak lain.... | foto
