Manic Depression Alias Bipolar A la Kurt Cobain
Tujuh belas tahun sudah berlalu kematian mendiang Kurt Cobain, pentolan band besar asal Seattle, Nirvana.
Terdapat bukti kuat yang menghubungkan Kurt Cobain dengan satu sindrom yang merupakan depresi tingkat tinggi atau biasa disebut dengan bipolar alias manik depresi (Manic Depression). Hal itu terungkap dari hasil wawancara dengan sepupu Kurt, Bev Cobain.
Berikut kutipannya:
T: Apakah Kurt memiliki masalah kesehatan mental lainnya selain depresi umum?
J: Kurt didiagnosis pada usia muda dengan ADD, kemudian dengan gangguan bipolar (manic depression). Penyakit bipolar memiliki karakteristik adanya perubahan suasana hati, yang diungkapkan berupa amarah, euforia, energik tingkat tinggi, iritabilitas, distractibility, terlalu percaya diri, dan gejala lainnya. Seperti Kurt disinyalir, berpenyakit bipolar.
Bev Cobain sendiri bekerja sebagai seorang perawat dan bekerja pada sebuah institusi kesehatan mental. Dengan latar belakang pekerjaan ditambh dengan peristiwa tragis kematian Kurt Cobain, telah membawanya bersemangat untuk menjadi seorang ahli dan aktivis tentang pencegahan bunuh diri. Komentarnya menyatakan bahwa Kurt benar-benar didiagnosis memberikan bukti yang kuat bahwa Kurt Cobain adalah penderita bipolar atau manik depresi.[sumber]
"Ada banyak omong kosong di Internet tentang Kurt, tentang keadaan kematiannya, dan tentang janda Kurt Courtney Love. Penelitian saya, tentang berkesenian mereka, dan pengalaman saya sendiri, bipolar memberitahu saya bahwa baik Kurt dan Courtney adalah manusia luar biasa berbakat, berhak untuk dihargai, baik privasi dan martabatnya."— Bev Cobain
Terdapat bukti kuat yang menghubungkan Kurt Cobain dengan satu sindrom yang merupakan depresi tingkat tinggi atau biasa disebut dengan bipolar alias manik depresi (Manic Depression). Hal itu terungkap dari hasil wawancara dengan sepupu Kurt, Bev Cobain.
Berikut kutipannya:
T: Apakah Kurt memiliki masalah kesehatan mental lainnya selain depresi umum?
J: Kurt didiagnosis pada usia muda dengan ADD, kemudian dengan gangguan bipolar (manic depression). Penyakit bipolar memiliki karakteristik adanya perubahan suasana hati, yang diungkapkan berupa amarah, euforia, energik tingkat tinggi, iritabilitas, distractibility, terlalu percaya diri, dan gejala lainnya. Seperti Kurt disinyalir, berpenyakit bipolar.
Bev Cobain sendiri bekerja sebagai seorang perawat dan bekerja pada sebuah institusi kesehatan mental. Dengan latar belakang pekerjaan ditambh dengan peristiwa tragis kematian Kurt Cobain, telah membawanya bersemangat untuk menjadi seorang ahli dan aktivis tentang pencegahan bunuh diri. Komentarnya menyatakan bahwa Kurt benar-benar didiagnosis memberikan bukti yang kuat bahwa Kurt Cobain adalah penderita bipolar atau manik depresi.[sumber]
Sebagian besar hidup Kurt Cobain diisi dengan perasaan Depresi - tingkahnya saat kecil senantiasa diliputi perasaan cemas sampai harus Kurt kecil sering bersembunyi di lemari kamar di ruang tidurnya. Masalah malas yang sudah menjadi sifat dasar diri Kurt sudah bukan rahasia umum.
Sejak muda, Kurt melulu berbicara tentang bunuh diri dan kematian dini "Aku benci diriku sendiri dan ingin mati" (I hate myself and I want to die) telah menjadi mantra pribadi Kurt. Kurt Cobain terus-menerus dalam berbagai kesempatan wawancara selalu mengungkapkan keinginmatiannya tersebut. Sampai-sampai dijadikan untuk salah satu album dengan menggunakan judul yang sama.
Adiktif tingkat tinggi telah membuat sulit diri Kurt Cobain untuk melepaskan diri dari bayang-bayang bipolar. Komplikasi yang timbul dari kecanduan heroin membuat Kurt sulit untuk memisahkan semua perasaan depresi.
Ada yang harus dipahami oleh siapapun tentang depresi yang duderita oleh Kurt Cobain. Kisahnya merupakan peringatan tetapi juga sebuah inspirasi dalam hal kekuatan unik Kurt sebagai seorang manik depresi atas bakatnya yang sudah membuahkan karya-karya seni dan pernah menorehkan sejarah trendsetter musik Seattle Sound yang melekat pada sebuah band, Nirvana. Sehingga Nirvana menjadi sebuah band yang sangat berpengaruh dalam perkembangan musik internasional.
Sejak muda, Kurt melulu berbicara tentang bunuh diri dan kematian dini "Aku benci diriku sendiri dan ingin mati" (I hate myself and I want to die) telah menjadi mantra pribadi Kurt. Kurt Cobain terus-menerus dalam berbagai kesempatan wawancara selalu mengungkapkan keinginmatiannya tersebut. Sampai-sampai dijadikan untuk salah satu album dengan menggunakan judul yang sama.
Adiktif tingkat tinggi telah membuat sulit diri Kurt Cobain untuk melepaskan diri dari bayang-bayang bipolar. Komplikasi yang timbul dari kecanduan heroin membuat Kurt sulit untuk memisahkan semua perasaan depresi.
Ada yang harus dipahami oleh siapapun tentang depresi yang duderita oleh Kurt Cobain. Kisahnya merupakan peringatan tetapi juga sebuah inspirasi dalam hal kekuatan unik Kurt sebagai seorang manik depresi atas bakatnya yang sudah membuahkan karya-karya seni dan pernah menorehkan sejarah trendsetter musik Seattle Sound yang melekat pada sebuah band, Nirvana. Sehingga Nirvana menjadi sebuah band yang sangat berpengaruh dalam perkembangan musik internasional.
Berikut gambaran umum penderita bipolar pada diri Kurt Cobain:
» Kurt menyalahgunakan alkohol serta obat-obatan. Studi menunjukkan bahwa penderita bipolar sangat memungkinkan untuk menjadi pecandu alkohol. Pun sebaliknya seorang pecandu alkohol lebih mungkin menjadi penderita bipolar.
» Energi tinggi: Meski sebagian orang sering mengeluh mengenai sifat pemalas seorang Kurt, namun sewaktu-waktu Kurt akan sangat bersemangat penuh energi. Kurt akan semakin produktif, baik di studio atau menulis lagu di rumah.
» Marah: Kurt sering menulis lirik yang sangat emosional, membuat surat yang berisi amarah atau membuat catatan tentang orang-orang yang merasa telah dirugikan dirinya. Dia selalu akan menghancurkan set panggung dan kamar hotel - kadang-kadang dilakukan dengan semangat emosi tingkat tinggi.
» Menulis: Sejak kecil Kurt merupakan seorang anak yang senang menulis dan menggambar. Menulis yang diciptakan seorang pengidap bipolar sekelas Kurt Cobain telah membuahkan karya produktif. Telah banyak sekali karya cipta yang tertulis, baik puisi ataupun karya seni sangat khas seorang manic depression.
» Kurt menyalahgunakan alkohol serta obat-obatan. Studi menunjukkan bahwa penderita bipolar sangat memungkinkan untuk menjadi pecandu alkohol. Pun sebaliknya seorang pecandu alkohol lebih mungkin menjadi penderita bipolar.
» Energi tinggi: Meski sebagian orang sering mengeluh mengenai sifat pemalas seorang Kurt, namun sewaktu-waktu Kurt akan sangat bersemangat penuh energi. Kurt akan semakin produktif, baik di studio atau menulis lagu di rumah.
» Marah: Kurt sering menulis lirik yang sangat emosional, membuat surat yang berisi amarah atau membuat catatan tentang orang-orang yang merasa telah dirugikan dirinya. Dia selalu akan menghancurkan set panggung dan kamar hotel - kadang-kadang dilakukan dengan semangat emosi tingkat tinggi.
» Menulis: Sejak kecil Kurt merupakan seorang anak yang senang menulis dan menggambar. Menulis yang diciptakan seorang pengidap bipolar sekelas Kurt Cobain telah membuahkan karya produktif. Telah banyak sekali karya cipta yang tertulis, baik puisi ataupun karya seni sangat khas seorang manic depression.
"Ada banyak omong kosong di Internet tentang Kurt, tentang keadaan kematiannya, dan tentang janda Kurt Courtney Love. Penelitian saya, tentang berkesenian mereka, dan pengalaman saya sendiri, bipolar memberitahu saya bahwa baik Kurt dan Courtney adalah manusia luar biasa berbakat, berhak untuk dihargai, baik privasi dan martabatnya."— Bev Cobain